Termostat Keuangan Itu Ada! Cara kerja gambar diri ini menyerupai termostat yang ada pada pendingin ruangan (AC). Termostat berfungsi untuk mengontrol suhu ruangan. Apabila kita mengatur suhu dalam ruangan berada di angka 20oC, termostat akan memerintah mesin AC untuk bekerja sekuat tenaga mendinginkan ruangan hingga suhu ruangan tersebut berubah menjadi 20oC. Jika sudah tercapai, mesin AC tidak akan terus mendinginkan ruangan hingga 16oC sebab sudah diatur hanya pada suhu 20oC. Sekarang, coba Anda buka pintu atau jendela, dan diamkan beberapa saat. Biarkan suhu udara luar masuk dan menghangatkan ruangan. Apa yang terjadi? Suhu dalam ruangan akan merangkak naik, mungkin menjadi 25oC. Bahkan bisa lebih, bergantung apakah Anda tinggal di Dubai atau Pegunungan Menoreh. Nah, termostat akan memaksa AC untuk berembus lebih keras sampai suhu di dalam ruangan kembali ke angka 20oC. Pendingin ruangan terus berusaha kembali ke setelan termostat untuk menstabilkan suhu menjadi 20oC, namun tidak mencapai 16oC. Jika kita lihat realitas dalam kehidupan ini, setiap orang mempunyai “termostat keuangan” dalam hati dan pikir- annya. Sayang, orang yang memiliki gambar diri negatif memasang termostat keuangannya pada angka yang cenderung lebih rendah dibanding seharusnya. Katakanlah orang dengan gambar diri negatif ini mengatur “termostat keuangannya” pada angka mak- simal Rp3.000.000 tiap bulan. Ia berkata, “Saya bisa mendapatkan penghasilan tiga juta rupiah tiap bulan, tetapi tidak mungkin bagi saya untuk mendapatkan peng- hasilan lebih dari tiga juta rupiah tiap bulan.” Maka, sama seperti fungsi termostat AC, orang ini akan bekerja terus sekuat tenaga hingga angka tiga juta itu tercapai. Jika pada minggu pertama ia baru mendapatkan lima ratus ribu rupiah, “termostat keuangannya” akan terus memicu orang ini untuk berpikir dan bekerja keras hingga angka tiga juta rupiah tercapai. Jika mendekati akhir bulan orang ini berhasil mendapatkan Rp2.900.000, “termostat keuangan” akan memerintahkan orang ini untuk lebih santai sebab target Rp3.000.000 hampir tercapai. Yak, dan betul, ternyata orang ini berhasil mencapai Rp3.000.000 pada akhir bulan! Karena “termostat keuangan” orang ini hanya di-set pada angka Rp3.000.000, orang ini sulit sekali mencapai penghasilan Rp30.000.000 tiap bulan. Termostat keuang- an orang ini akan menggerakkannya untuk memikirkan rencana dan strategi bisnis yang dapat membawanya ke angka Rp3.000.000, tetapi bukan ke angka Rp30.000.000. Keadaan ekonomi yang sedang tidak baik bisa jadi membuat penghasilan orang ini turun menjadi Rp2.000.000. Penurunan ini langsung mengirimkan sinyal ke “termostat keuangan” untuk segera memikirkan strategi baru dan bekerja lebih keras untuk kembali mencapai angka Rp3.000.000, tetapi tetap bukan Rp30.000.000. Bagaimana caranya agar “termostat keuangan” orang ini bisa naik dari Rp3.000.000 menjadi Rp30.000.000 tiap bulan? Mudah sekali. Bukan dengan bekerja lebih keras, melainkan dengan mengubah termostat keuangannya. Orang ini perlu membuang kebohongan dalam pikiran- nya yang mengatakan “saya tidak mungkin mempunyai penghasilan lebih dari Rp3.000.000 tiap bulan” dan memelihara pola pikir baru yang mengatakan “Tuhan bisa membuat penghasilanku lebih dari Rp3.000.000 tiap bulan. Tuhan bisa membuat penghasilanku Rp30.000.000 atau lebih dari itu.” (Catatan: Saya mengawali dengan “Tuhan” sebab percaya bahwa semua penghasilan yang kita dapatkan berasal dari sang Pencipta). Jika termostat keuangan Anda sudah dinaikkan ke angka Rp30.000.000, temostat keuangan itu akan memungkinkan dan menggerakkan Anda untuk mencapai angka tersebut. Sebaliknya, seseorang yang menang lotre 1 miliar rupiah namun termostat keuangannya hanya 1 juta rupiah, maka dalam waktu singkat keuangannya bisa turun menjadi 1 juta rupiah. Ikuti Kunci Kesuksesan Oleh Eric Kanadi di: Spotify: https://ift.tt/3daSLjB Dapatkan Buku Kunci Kesuksesan di https://ww https://ift.tt/2WsEZmy
Termostat Keuangan Itu Ada! Cara kerja gambar diri ini menyerupai termostat yang ada pada pendingin ruangan (AC). Termostat berfungsi untuk mengontrol suhu ruangan. Apabila kita mengatur suhu dalam ruangan berada di angka 20oC, termostat akan memerintah mesin AC untuk bekerja sekuat tenaga mendinginkan ruangan hingga suhu ruangan tersebut berubah menjadi 20oC. Jika sudah tercapai, mesin AC tidak akan terus mendinginkan ruangan hingga 16oC sebab sudah diatur hanya pada suhu 20oC. Sekarang, coba Anda buka pintu atau jendela, dan diamkan beberapa saat. Biarkan suhu udara luar masuk dan menghangatkan ruangan. Apa yang terjadi? Suhu dalam ruangan akan merangkak naik, mungkin menjadi 25oC. Bahkan bisa lebih, bergantung apakah Anda tinggal di Dubai atau Pegunungan Menoreh. Nah, termostat akan memaksa AC untuk berembus lebih keras sampai suhu di dalam ruangan kembali ke angka 20oC. Pendingin ruangan terus berusaha kembali ke setelan termostat untuk menstabilkan suhu menjadi 20oC, namun tidak mencapai 16oC. Jika kita lihat realitas dalam kehidupan ini, setiap orang mempunyai “termostat keuangan” dalam hati dan pikir- annya. Sayang, orang yang memiliki gambar diri negatif memasang termostat keuangannya pada angka yang cenderung lebih rendah dibanding seharusnya. Katakanlah orang dengan gambar diri negatif ini mengatur “termostat keuangannya” pada angka mak- simal Rp3.000.000 tiap bulan. Ia berkata, “Saya bisa mendapatkan penghasilan tiga juta rupiah tiap bulan, tetapi tidak mungkin bagi saya untuk mendapatkan peng- hasilan lebih dari tiga juta rupiah tiap bulan.” Maka, sama seperti fungsi termostat AC, orang ini akan bekerja terus sekuat tenaga hingga angka tiga juta itu tercapai. Jika pada minggu pertama ia baru mendapatkan lima ratus ribu rupiah, “termostat keuangannya” akan terus memicu orang ini untuk berpikir dan bekerja keras hingga angka tiga juta rupiah tercapai. Jika mendekati akhir bulan orang ini berhasil mendapatkan Rp2.900.000, “termostat keuangan” akan memerintahkan orang ini untuk lebih santai sebab target Rp3.000.000 hampir tercapai. Yak, dan betul, ternyata orang ini berhasil mencapai Rp3.000.000 pada akhir bulan! Karena “termostat keuangan” orang ini hanya di-set pada angka Rp3.000.000, orang ini sulit sekali mencapai penghasilan Rp30.000.000 tiap bulan. Termostat keuang- an orang ini akan menggerakkannya untuk memikirkan rencana dan strategi bisnis yang dapat membawanya ke angka Rp3.000.000, tetapi bukan ke angka Rp30.000.000. Keadaan ekonomi yang sedang tidak baik bisa jadi membuat penghasilan orang ini turun menjadi Rp2.000.000. Penurunan ini langsung mengirimkan sinyal ke “termostat keuangan” untuk segera memikirkan strategi baru dan bekerja lebih keras untuk kembali mencapai angka Rp3.000.000, tetapi tetap bukan Rp30.000.000. Bagaimana caranya agar “termostat keuangan” orang ini bisa naik dari Rp3.000.000 menjadi Rp30.000.000 tiap bulan? Mudah sekali. Bukan dengan bekerja lebih keras, melainkan dengan mengubah termostat keuangannya. Orang ini perlu membuang kebohongan dalam pikiran- nya yang mengatakan “saya tidak mungkin mempunyai penghasilan lebih dari Rp3.000.000 tiap bulan” dan memelihara pola pikir baru yang mengatakan “Tuhan bisa membuat penghasilanku lebih dari Rp3.000.000 tiap bulan. Tuhan bisa membuat penghasilanku Rp30.000.000 atau lebih dari itu.” (Catatan: Saya mengawali dengan “Tuhan” sebab percaya bahwa semua penghasilan yang kita dapatkan berasal dari sang Pencipta). Jika termostat keuangan Anda sudah dinaikkan ke angka Rp30.000.000, temostat keuangan itu akan memungkinkan dan menggerakkan Anda untuk mencapai angka tersebut. Sebaliknya, seseorang yang menang lotre 1 miliar rupiah namun termostat keuangannya hanya 1 juta rupiah, maka dalam waktu singkat keuangannya bisa turun menjadi 1 juta rupiah. Ikuti Kunci Kesuksesan Oleh Eric Kanadi di: Spotify: https://ift.tt/3daSLjB Dapatkan Buku Kunci Kesuksesan di https://ww https://ift.tt/2WsEZmy
Komentar
Posting Komentar