Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

#13. Albert Einstein Dikeluarkan Dari Sekolah Karena: Terlalu Bodoh atau Terlalu Pintar? Rahasia Ga

Menyebut nama Albert Einstein sama artinya mengeja nama orang paling cerdas sedunia. Tahukah Anda bahwa masa kecil si Einstein tidak seindah namanya saat ini? Einstein lebih sering membolos untuk pelajaran yang tidak disukainya. Dia hanya rajin saat pelajaran matematika dan sains. Selebihnya, dia suka musik dan berlayar. Ujungnya, pihak sekolah angkat tangan. Einstein dikeluarkan dari sekolah dan diminta mencari tempat belajar lain. Para guru tidak sanggup mendidiknya dan harus memberi tahu ibu Einstein bahwa anaknya terlalu bodoh dan terpaksa dikeluarkan. “Mengapa saya harus pindah sekolah?” tanya Einstein kepada ibunya. “Karena sekolah itu tidak mampu dan tidak cocok untuk mendidik anak cerdas sepertimu,” kata ibunya membangun gambar diri positif untuk si Einstein. Perkataan ibu Einstein sangatlah bijaksana dan menanamkan gambar diri yang sehat pada diri Einstein. Einstein tidak melihat dirinya sebagai orang bodoh, tetapi sebagai orang pintar bahkan sangat pintar hingga harus pin

#14. Sikap Anda menentukan ketinggian Anda. Namun, apa yang membuat Anda dapat bersikap baik?

Sikap Anda menentukan ketinggian Anda. Namun, apa yang membuat Anda dapat bersikap baik? Dalam kehidupan bisnis, cara kita bersikap terhadap orang lain menentukan level kesuksesan kita. Kita sering mendengar para ahli bisnis mengatakan “Your attitude will determine your altitude”, yang dalam bahasa Indonesia- nya “Sikap Anda menentukan seberapa tinggi kesukses- an Anda”. Ya, orang yang ingin berhubungan bisnis dengan orang yang memiliki sikap kurang baik memang jarang. Kita lebih suka berbisnis atau membeli barang dari orang yang bersikap baik, memiliki karakter menyenangkan, dan penuh kasih. Masalahnya, bagaimana cara untuk dapat bersikap baik kepada orang lain? Mengapa di sekeliling kita ada orang-orang yang me- numpahkan kritik dan kata-kata keras kepada orang lain? Mengapa ada orang yang walaupun niatnya baik, selalu memperlakukan orang lain dengan buruk? Sebenarnya, manusia memperlakukan orang lain sama seperti dia memperlakukan dirinya sendiri. Orang yang suka mengkritik oran

#15. Saatnya Orang Indonesia Berkarya Tidak Kalah Dari Orang Bule. Buang Pikiran Yang Salah Sebab "

Apa yang ada dalam pikiran kita dapat menjadi nyata dalam pekerjaan sehari-hari Contohnya, banyak orang Indonesia yang berpikir bahwa orang bule selalu lebih pintar, lebih sukses, dan lebih kaya dari orang Indonesia. Orang Indonesia selalu merasa kalah bersaing, baik karya maupun rupa, dari orang bule, baik bule Amerika maupun Eropa, sehingga dari sini muncul istilah mental inlander. Akibat penilaian subjektif seperti ini, pekerjaan yang orang Indonesia tekuni sehari-hari sering kali kalah dari orang bule. Pola pikir yang mengatakan bahwa orang bule lebih pintar dari orang Indonesia membatasi rakyat Indonesia untuk menghasilkan karya yang dapat mengalahkan hasil karya negara bagian barat. Jika pola pikir ini tidak diubah, seberapa disiplin pun orang tersebut bekerja, akan sangat susah untuk mengalahkan penghasilan orang bule. Padahal, banyak orang Indonesia yang pintar, kreatif, dan tidak kalah dari orang bule. Namun, karena pola pikir yang salah, sampai saat ini sangat sedikit ata

#16. Ayah & Ibu, Pergaulan dan Kegagalan Masa Lalu Menentukan Gambar Diri Anda. Kupas Gambar Dirimu

BAGAIMANA GAMBAR DIRI NEGATIF TERBENTUK? Sebelum kita melacak bagaimana sebuah gambar diri terbentuk, seperti apakah gambaran diri Anda? Apakah Anda melihat diri Anda sebagai orang yang dilahirkan untuk gagal, berantakan, di bawah rata-rata, dan tak memiliki kesempatan untuk berhasil dalam hidup ini?  Ingat! Cara Anda memandang diri sendiri sama dengan cara orang lain memandang diri Anda. Mungkin tidak semua orang, namun kebanyakan orang akan memandang Anda sama seperti cara Anda memandang diri Anda sendiri. Jika Anda selalu memandang diri negatif, orang di sekitar Anda juga akan cenderung melihat Anda sebagai orang yang negatif. Jika Anda memandang diri sebagai seorang yang lemah, begitulah umumnya orang-orang di sekitar Anda memandang diri Anda. Sangat susah bagi orang lain untuk melihat diri Anda secara positif jika Anda tidak memandang diri Anda demikian. Biasanya, hanya orang-orang tertentu, seperti pelatih, pemimpin, mentor, atau sahabat baik yang dapat melihat masa depan And

#17. Ayah & Ibu: Penentu Utama Yang Membentuk Gambar Diri Seseorang. Sebanyak 80% Gambar Diri Seseo

Orangtua Orangtua berperan paling besar dalam membentuk gambar diri seseorang. Merekalah yang paling banyak berinteraksi dengan diri kita dalam masa-masa pem- bentukan kepribadian. Ingat! Sebanyak 80% gambar diri seseorang dibentuk pada usia 0–5 tahun. Jika seorang anak pada usia tersebut sering menerima kritikan, kurang kasih sayang, kurang pujian, dimarahi secara berlebihan, dibanding-bandingkan dengan kakak adiknya, dan merasa tertolak, gambar diri anak tersebut bisa terluka. Sekali saja mereka memberikan label diri negatif pada seorang anak, maka anak tersebut akan menyerapnya dan membawa gambar diri itu hingga dewasa, baik secara sadar maupun tidak sadar. Perkataan-perkataan negatif dari orangtua sangatlah memengaruhi gambar diri seorang anak. Contoh perkataan negatif yang sering diucapkan orangtua adalah: “Kamu sangat bodoh. Anak sial!” “Kamu nakal sekali. Kalau sudah besar kamu pasti gagal.” “Kenapa kamu tidak pintar seperti adikmu?” “Nilai kamu paling buruk di sekolah. Biki

#18. Anda Yang Sekarang Berbeda Dengan Anda Tahun Lalu! Lupakan Masa Lalu, Mulai Yang Baru, Tunjuka

Pergaulan Seseorang yang sering di-bully dalam pergaulan dapat membentuk gambar diri negatif. Bullying ada banyak ragam, mulai dari tekanan ujaran hingga perundungan fisik. Seseorang yang selalu me- nerima perlakuan berbentuk kebencian lama-lama akan mengendapkan ujaran negatif itu dalam pikirannya. Ketika seorang anak hidup dalam ejekan, hinaan, menjadi korban gosip, disisihkan, dilecehkan karena kekurangan fisiknya, dipermalukan di depan umum hingga mengalami ketakutan akut, dan hilang percaya diri, bisa dibayangkan gambaran diri seperti apa yang akan dibuatnya. “Aku memang jelek.” “Aku memang pantas dihina.” “Aku tidak punya bakat.” “Aku memang suka disuruh-suruh.” Lama-kelamaan hinaan itu akan diterimanya sebagai kebenaran. Semua hal buruk yang dia terima dianggapnya sebagai kewajaran. Kesalahan orang lain dia terima sebagai akibat kekurangan dirinya. Dia pun tumbuh menjadi dewasa namun rapuh dan memiliki konsep diri negatif. Kegagalan Masa Lalu Mengikat Masa Depan Kita Para pe

#7. Perlukah Berusaha Mati-Matian Mengejar Kesuksesan? Gambar Diri Sehat Membuat Anda Tetap Relax S

Seperti ada hitam dan ada putih, demikian pula ada orang yang dengan santai berjalan menuju kesuksesan dan ada pula yang berusaha mati-matian untuk sukses namun tidak pernah mencapai kesuksesan tersebut. Ingat, kerja keras memanglah penting, namun jangan lupa, berkat Tuhan-lah yang menjadikan kaya. Boleh dibilang, susah payah tidak menambahinya. Ada tipe orang yang tidak perlu mati-matian untuk memperoleh sukses. Walaupun bukan lulusan S2 dengan IQ supertinggi, apa pun pekerjaan yang dikerjakannya, bisnis yang dibukanya, dan rencana yang dirancangnya selalu berhasil sesuai harapan. Kehidupannya pun tampak harmonis bersama keluarga dan rekan kerja. Namun, di tempat lain ada orang yang sudah mati-matian bekerja keras, menyusun banyak rencana bisnis, bahkan bersekolah sampai S2, pekerjaannya selalu gagal. Dia mungkin pernah sesekali memperoleh keberhasilan kecil. Bisa jadi juga dia sudah berjalan beberapa langkah menuju kesuksesan, namun ujung-ujungnya selalu bertemu kegagalan. Jika A

#6. Penyebab Utama Kegagalan: Gambar Diri Negatif, Memandang Diri Sendiri Sebagai Orang Yang Gagal

Budi dikenal sebagai sosok yang sangat rajin bekerja. Setiap hari, dia bangun pagi sekali untuk bersiap- siap memulai pekerjaannya. Motivasinya dalam bekerja benar-benar tidak terkalahkan. Tidak hanya rajin, Budi juga pintar, berpengetahuan luas, dan menguasai pekerjaannya. Namun, ada yang aneh. Sekeras apa pun Budi berusaha untuk sukses, hasilnya selalu gagal. Walaupun terus mencoba bekerja lebih keras dan membaca lebih banyak buku, ujung-ujungnya kegagalan juga yang dia dapati. Pada akhirnya, Budi merasa lelah. Dia mulai bertanya- tanya dalam hati. “Bukankah saya ini orang yang rajin dan pintar? Mengapa segala usaha saya tidak berhasil?” Merenung dan mengevaluasi dirinya, Budi teringat ke- jadian sewaktu dia berumur tujuh tahun. Waktu itu, Budi berbuat salah dan mendapat marah ayahnya. Ayahnya sangat emosi dan tidak sengaja melontarkan perkataan pedas kepadanya. “Budi! Kamu sangat nakal! Kamu anak sial. Besar nanti pasti kamu jadi orang yang gagal!” Perkataan pedas itu masuk ke d

#12. Mengapa Bill Gates Dapat Sukses? Apakah Rahasia Donald Trump Menjadi Presiden? Ternyata Orang

Mengapa Bill Gates bisa memiliki kekayaan yang fenomenal? Demikian pula Mark si pencipta Facebook bisa menghasilkan media sosial yang pasti ditengok miliaran orang setiap menitnya? Jawabannya, karena mereka memasang tesmostatnya dengan sangat tinggi. Hal itu hanya bisa terjadi ketika Bill Gates dan Mark terlebih dahulu memiliki gambar diri yang positif sebelum melangkah. Jadi, jangan Anda balik bahwa gambar diri yang baik dari Bill Gates muncul setelah mereka sukses. Sama sekali tidak begitu. Mereka menciptakan lebih dulu gambaran diri yang sehat jauh sebelum meraih ketenaran dan kekayaan seperti sekarang. Gambar diri sukses itulah yang menjadi jalan tol bagi mereka menuju titik kemakmuran. Suatu ketika Donald Trump pernah marah pada sebuah kantor berita. Pasalnya, salah seorang wartawannya menulis sebuah berita yang mengatakan bahwa ia ada- lah seorang millionaire (USD). Donald Trump segera me- nuntut surat kabar itu dan berkata, “Saya bukan millionaire. Saya billionaire! (USD).”

#5. Kelihatan VS Tidak Kelihatan: Listrik tidak kelihatan, namun mempunyai tegangan. Cinta tidak ke

Hal-hal yang tidak kelihatan sering kali lebih kuat (power- ful) daripada hal-hal yang kelihatan. Tidak percaya? Ber- ikut bukti yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari- hari. • Listrik tidak kelihatan, namun mempunyai tegangan yang dapat menghidupkan lampu rumah Anda. • Angin tidak kelihatan, namun dapat dirasakan dan bisa menghasilkan angin topan yang cukup kuat untuk menghancurkan satu kota. • Keangkuhan tidak kelihatan, namun dapat dirasakan. • Kerendahan hati tidak kelihatan, namun menimbulkan rasa nyaman. • Cinta tidak kelihatan, namun dapat membuat seseorang melakukan hal-hal yang mustahil. “Tapi Eric, saya tidak percaya dengan hal-hal yang tidak kelihatan.” Apakah Anda dapat melihat oksigen? Tentu tidak. Namun, bagaimana jika hidup Anda tanpa oksigen? Apakah Anda dapat bernapas? Apakah Anda dapat hidup selama satu jam, bahkan lima menit saja tanpa oksigen? Saya yakin, tidak. Oleh sebab itu, hal-hal yang tidak bisa dilogikakan, tidak bisa dipahami, atau tidak kelihatan

#9. Menembus Ketidak Mustahilan: Berlari 1500M Dibawah 4 Menit Adalah Hal Yang Mustahil, Sampai Sat

Sir Roger Gilbert Bannister CH CBE FRCP (23 Maret 1929– 3 Maret 2018), kenalkah Anda dengan sosok ini? Nama dia tidak sefamiliar atlet Muhammad Ali atau Maradona. Namun, di dunia olahraga lari, dia adalah legenda. Bannister adalah seorang atlet jarak menengah sekaligus dokter ahli saraf Inggris yang berlari menembus waktu psikologis di bawah empat menit. Artinya, persepsi orang saat itu adalah tidak mungkin ada pelari yang sanggup memecahkan rekor di bawah angka itu. Pada Olimpiade 1952 di Helsinki, Bannister mencetak rekor Inggris di cabang lari 1500 meter. Prestasi ini memperkuat tekadnya untuk menjadi atlet pertama yang menyelesaikan lari dalam waktu kurang dari empat menit. Dia mencapai prestasi ini pada 6 Mei 1954 di lintasan Road Iffley di Oxford. Ketika penyiar Norris McWhirter menyatakan, “Waktunya tiga ...”, sorak-sorai kerumunan penonton meledak ketika melihat catatan waktu Bannister yang sebenarnya, yaitu 3 menit dan 59,4 detik. Dia telah mencapai rekor ini dengan pelati

#10. Akibat Terlalu Banyak Nonton Sinetron: Mengapa Orang Indonesia Takut Menjadi Orang Sukses?

MENGAPA GAMBAR DIRI YANG SEHAT BERKAITAN DENGAN TINGKAT KESUKSESAN SESEORANG? Persepsi buruk kepada diri sendiri ataupun kepada orang lain dapat menghambat perjalanan seseorang untuk berhasil. Sebagai contoh, mengapa sebagian rakyat Indonesia susah berhasil dalam sisi keuangan? Sebut saja ada seorang wanita Indonesia bernama Annisa. Annisa adalah seorang yang baik, rajin bekerja, dan taat beragama. Setiap pagi Annisa bangun untuk beribadah dan bersiap menjalankan bisnisnya. Persis kebiasaan orang Indonesia kebanyakan. Anehnya, dengan kebiasaan baiknya itu, bisnisnya tidak pernah mencapai hasil maksimal. Dibilang gagal tidak, dibilang berhasil juga tidak. Setelah selesai bekerja, Annisa selalu istirahat di rumah sambil menonton sinetron Indonesia. Akhirnya, Annisa sadar bahwa penyebab bisnisnya tidak bisa maksimal adalah karena persepsinya yang salah terhadap orang kaya. Sebagian besar sinetron Indonesia sering menggunakan orang kaya sebagai pemeran jahat atau pemain antagonis. Dala

#11. Bagaimana Penghasilan 3 Juta Bisa Naik Menjadi 30 Juta Tiap Bulan? Rahasia Termostat Keuangan

Termostat Keuangan Itu Ada! Cara kerja gambar diri ini menyerupai termostat yang ada pada pendingin ruangan (AC). Termostat berfungsi untuk mengontrol suhu ruangan. Apabila kita mengatur suhu dalam ruangan berada di angka 20oC, termostat akan memerintah mesin AC untuk bekerja sekuat tenaga mendinginkan ruangan hingga suhu ruangan tersebut berubah menjadi 20oC. Jika sudah tercapai, mesin AC tidak akan terus mendinginkan ruangan hingga 16oC sebab sudah diatur hanya pada suhu 20oC. Sekarang, coba Anda buka pintu atau jendela, dan diamkan beberapa saat. Biarkan suhu udara luar masuk dan menghangatkan ruangan. Apa yang terjadi? Suhu dalam ruangan akan merangkak naik, mungkin menjadi 25oC. Bahkan bisa lebih, bergantung apakah Anda tinggal di Dubai atau Pegunungan Menoreh. Nah, termostat akan memaksa AC untuk berembus lebih keras sampai suhu di dalam ruangan kembali ke angka 20oC. Pendingin ruangan terus berusaha kembali ke setelan termostat untuk menstabilkan suhu menjadi 20oC, namun tid

#4. REALITA HIDUP: Batasan Keuangan Dalam Kehidupan!

Singa adalah raja hutan yang sangat kuat. Jika dirantai dengan rantai besi sepanjang 5 meter, singa itu tidak akan bisa berjalan lebih dari 5 meter. Walaupun otot-ototnya sangat kuat, dia tetap tidak bisa melewati batas 5 meter. Dia hanya akan bergerak bebas atau berputar- putar seluas 5 meter, namun tidak bisa lebih dari 5 meter. Dalam hidup pun ada yang namanya batasan. Biasanya, penghasilan seseorang akan terus naik sampai terbentur batasan keuangan. Anda mungkin pernah menjumpai seseorang yang bisnisnya naik dengan sangat cepat. Hanya dalam waktu enam bulan sejak bisnisnya didirikan, omzet perusahaannya sudah mencapai 300 juta rupiah per bulan! Setelah menembus angka 300 juta, omzet perusahaannya mulai berhenti dan itu berlanjut dalam waktu sangat lama. Orang ini terbentur batasan keuangan di angka 300 juta. Perusahaannya tidak gagal, tidak mengalami kerugian bahkan terbilang cukup “lumayan”, tetapi perkembangannya mengalami stagnasi batasan keuangan sehingga jika tidak ditembu

#3. Emotional Quotient (EQ), Kemampuan Berbicara, Kegigihan dan Mental Juara Jaminan Tidak Akan Gag

EQ adalah nilai kecerdasan emosi seseorang. EQ berbicara tentang seberapa tinggi disiplin Anda, seberapa keras kerja Anda, seberapa tangguh mental Anda, seberapa sering Anda tidak menyerah, dan seberapa pintar Anda berkomunikasi dengan orang lain. Apakah EQ dapat membantu Anda menuju kesuksesan? Saya jawab bisa, namun terbatas. Orang yang hanya mengandalkan IQ dan EQ tinggi akan kesulitan mengatasi nasib buruk, faktor “X” yang menghalangi kesuksesan, atau “batasan-batasan” level keuangan. Seseorang memang dapat bekerja sekuat tenaga, punya rencana bagus, dan punya tingkat kepintaran otak yang sangat dahsyat. Namun, jika ada faktor “X” atau nasib buruk yang tidak mendukung, seperti kecelakaan, lampu mati, tiba-tiba macet total di jalan ketika akan meeting penting, atau ada faktor lain yang menghalangi bisnis untuk maju, sesempurna apa pun rencana bisnisnya bisa gagal. Ada juga orang yang sebenarnya hanya sedang jalan-jalan di mal dan tidak sedang merencanakan bisnis apa pun, lalu ti

#8. Bagaimana Puncak Everest Pertama Kali Ditaklukan? Menjebol Gambar Diri, Menghancurkan Kebohonga

Gambar diri adalah faktor yang menentukan tingkat kesuksesan Anda. Sebelum Edmund Hillary dan Tenzing Norgay menaklukkan Puncak Everest tahun 1953, tidak ada seorang pun yang percaya bahwa puncak gunung tertinggi di dunia ini bisa dipanjat sampai titik yang paling tinggi. Mengapa? Ya, karena tantangan untuk sampai di puncak benar-benar membuat merinding. Selain karena ketinggi- annya yang teramat sangat, mendekati jangkauan mak- simal pesawat terbang, medan menuju puncak Gunung Everest bersalju, licin, berbahaya, berjurang-jurang, dan hanya mengandung sedikit oksigen. Oleh karena itu, izin mendaki Gunung Everest bagaikan membeli one-way ticket. Pernah menonton film “Everest”? Mereka berhasil mendaki sampai ke puncak, tetapi beberapa anggota tim yang terlibat dalam pendakian tidak berhasil turun dengan selamat. Setelah penaklukan gunung tersebut, mendaki dan mengibarkan bendera di Puncak Everest tiba-tiba menjadi sesuatu yang tidak lagi luar biasa. Terbukti, banyak orang yang berhas

#2. IQ Tinggi Jaminan Sukses? Seberapa Besar Korelasi Kepintaran Dengan Kesuksesan Entrepreneur?

Banyak sekali orang yang berpikir bahwa IQ yang tinggi dapat menjamin kesuksesan seseorang. Pertanyaannya, apakah betul IQ tinggi dapat menjamin Anda menjadi orang yang berhasil? Saya akan menjawab “belum tentu”. Oke, IQ mungkin bisa mempercepat Anda menjadi orang yang berhasil, namun IQ tinggi atau rendah tidak bisa jadi patokan apakah seseorang akan berhasil atau gagal dalam kariernya. Banyak sekali teman saya yang sangat pintar bahkan lulusan S2 di luar negeri, namun sebagian besar dari mereka berujung menjadi pengangguran. Jika Anda perhatikan, orang-orang yang bisnisnya bangkrut atau terlilit utang bukanlah karena mereka kurang pintar atau tidak memiliki IQ tinggi. IQ tinggi tidaklah cukup, bahkan mungkin tidak ber- pengaruh besar untuk menuju kesuksesan. Anda bisa melihat, orang-orang tersukses di Indonesia ataupun di dunia bukanlah orang-orang yang memiliki IQ paling tinggi. Mark Zuckerberg, pemilik Facebook, adalah orang yang dikeluarkan dari sekolahnya (drop out). Bill Ga