Langsung ke konten utama

#8. Bagaimana Puncak Everest Pertama Kali Ditaklukan? Menjebol Gambar Diri, Menghancurkan Kebohonga


Gambar diri adalah faktor yang menentukan tingkat kesuksesan Anda. Sebelum Edmund Hillary dan Tenzing Norgay menaklukkan Puncak Everest tahun 1953, tidak ada seorang pun yang percaya bahwa puncak gunung tertinggi di dunia ini bisa dipanjat sampai titik yang paling tinggi. Mengapa? Ya, karena tantangan untuk sampai di puncak benar-benar membuat merinding. Selain karena ketinggi- annya yang teramat sangat, mendekati jangkauan mak- simal pesawat terbang, medan menuju puncak Gunung Everest bersalju, licin, berbahaya, berjurang-jurang, dan hanya mengandung sedikit oksigen. Oleh karena itu, izin mendaki Gunung Everest bagaikan membeli one-way ticket. Pernah menonton film “Everest”? Mereka berhasil mendaki sampai ke puncak, tetapi beberapa anggota tim yang terlibat dalam pendakian tidak berhasil turun dengan selamat. Setelah penaklukan gunung tersebut, mendaki dan mengibarkan bendera di Puncak Everest tiba-tiba menjadi sesuatu yang tidak lagi luar biasa. Terbukti, banyak orang yang berhasil menembus rute sampai puncak gunung yang tertinggi. Bahkan, salah satu orang Indonesia ada yang sudah berhasil mencapai puncaknya. Mengapa? Karena mental kita terbuka setelah melihat atau mendengar keberhasilan orang lain. Jebol-lah persepsi orang bahwa puncak bersalju abadi itu tertutup untuk manusia. Ya, selama ini orang selalu melihat memanjat Gunung Everest adalah hal mustahil. Mereka melihat dirinya sendiri sebagai seorang yang tidak mungkin bisa memanjat gunung itu. Namun, ketika ada satu orang yang berhasil memanjatnya, gambar diri pun berubah. Mereka melihat dirinya bukan lagi sebagai orang yang tidak mampu menaklukkan gunung itu, tetapi sebagai manusia yang mampu menaklukkannya. “Kalau orang lain bisa, berarti saya bisa!” dan gambar diri mereka pun berubah. Kini, mendaki Gunung Everest adalah wisata petualangan yang sangat memikat. Asalkan Anda cukup uang dan sehat secara fisik, tidak mustahil untuk mendaki sampai Puncak Everest. Melihat keberhasilan orang lain bisa menjadi salah satu cara mengembalikan self-image negatif dan membentuknya menjadi positif. Selain penaklukan Everest, ada lagi cerita lain. Sir Roger Gilbert Bannister CH CBE FRCP (23 Maret 1929– 3 Maret 2018), kenalkah Anda dengan sosok ini? Nama dia tidak sefamiliar atlet Muhammad Ali atau Maradona. Namun, di dunia olahraga lari, dia adalah legenda. Bannister adalah seorang atlet jarak menengah sekaligus dokter ahli saraf Inggris yang berlari menembus waktu psikologis di bawah empat menit. Artinya, persepsi orang saat itu adalah tidak mungkin ada pelari yang sanggup memecahkan rekor di bawah angka itu. Ikuti Kunci Kesuksesan Oleh Eric Kanadi di: Spotify: https://ift.tt/3daSLjB Dapatkan Buku Kunci Kesuksesan di https://ww https://ift.tt/3a6NJCE

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Buku Kunci Kesuksesan (Full Testimoni)

“Dari berbagai buku tentang kunci-kunci kesuksesan yang pernah saya baca, baru buku ini yang dikemas sangat ringan, to the point, dan mengena banget, selain juga membahas kebiasaan kita sehari-hari yang menyebabkan terhambat atau terhalangnya kesuksesan kita. Buku ini sangat inspiratif dan intinya dari saya, kalau mau sukses, kuncinya ada di buku ini. Keren!” —Tissa Biani, aktris, penyanyi “Inspiratif! Buku yang dapat memandu dalam perjalanan menuju kesuksesan Anda. Baca buku ini, perjuangkan mimpi Anda dan berkaryalah bagi negara kita tercinta. Indonesia, Pasti Bisa!” —Merry Riana, entrepreneur, influencer, educator, TV Host “I’m Possible” di Metro TV “Buku ini memiliki aura positif karena pembahasannya sangat lengkap, tidak hanya dari segi mental, tetapi juga emosi. Good job! Pastikan semua orang membaca buku ini.” —Tom Mc Ifle, founder & CEO Top Coach Indonesia “Setiap orang ingin sukses. Namun, tidak sedikit yang belum menemukan caranya. Buku

Salah Satu Kunci Kesuksesan Adalah Fokus Dengan Tujuan

  THE POWER OF FOCUS Reno memang kreatif dan serbabisa. Dia jago memainkan saksofon, piano, drum, dan gitar. Vokalnya juga memadai. Pantaslah bila setiap kali ada pentas di kampusnya, orang selalu menantikan kemunculannya. Reno bahkan punya toko alat musik dekat kampusnya, tak jauh dari stasiun radio tempat dia siaran rutin dari hari Senin sampai hari Sabtu. Belakangan, Reno semakin banyak menerima undangan naik panggung sebagai penyanyi. Jadwalnya sebagai penyiar radio pun terbengkalai. Dia sudah dua kali menerima surat peringatan dari manajernya. Demikian pula dengan toko alat musik yang baru dirintisnya. Awalnya masih rutin buka dari pukul 10.00-21.00, namun lamalama lebih sering tutup karena tidak ada yang menjaga. Sudah lima tahun berjalan Reno masih seperti itu. Kemampuan bermusiknya stagnan, toko musik tutup, dan dia tak lagi dipakai di stasiun radio karena kontraknya diputus. Berapa banyak orang bertalenta yang akhirnya tidak punya nama? Gagal mencapai visi dan tenggelam tanpa

Utamakan MISI Diatas KOMISI! Berusahalah Untuk Memperbesar MISI, Maka KOMISI Akan Mengikuti Otomatis

Kejarlah MISI, bukan KOMISI! Saya juga pernah termasuk sebagai orang yang mati-matian mengejar komisi atau uang, namun hal tersebut justru menghambat bisnis kita. Akhirnya saya sadar bahwa KOMISI mengikuti MISI, bukan sebaliknya. Ingat! Satu-satunya cara untuk memperbesar KOMISI kita adalah dengan memperbesar MISI kita! Apa Misi dalam hidup Anda? Apakah Visi, Goal dan Tujuan Hidup Anda yang lebih dari pada uang? Kejarlah itu, maka komisi akan mengikuti. Salam Sukses! --- Jangan Lupa : 1. Subscribe! 2. Klik Tombol Lonceng!! 3. Dapatkan Buku Kunci Kesuksesan!!! Website: https://bukusukses.com Tokopedia: https://ift.tt/2KYxJrF