Langsung ke konten utama

#15. Saatnya Orang Indonesia Berkarya Tidak Kalah Dari Orang Bule. Buang Pikiran Yang Salah Sebab "


Apa yang ada dalam pikiran kita dapat menjadi nyata dalam pekerjaan sehari-hari Contohnya, banyak orang Indonesia yang berpikir bahwa orang bule selalu lebih pintar, lebih sukses, dan lebih kaya dari orang Indonesia. Orang Indonesia selalu merasa kalah bersaing, baik karya maupun rupa, dari orang bule, baik bule Amerika maupun Eropa, sehingga dari sini muncul istilah mental inlander. Akibat penilaian subjektif seperti ini, pekerjaan yang orang Indonesia tekuni sehari-hari sering kali kalah dari orang bule. Pola pikir yang mengatakan bahwa orang bule lebih pintar dari orang Indonesia membatasi rakyat Indonesia untuk menghasilkan karya yang dapat mengalahkan hasil karya negara bagian barat. Jika pola pikir ini tidak diubah, seberapa disiplin pun orang tersebut bekerja, akan sangat susah untuk mengalahkan penghasilan orang bule. Padahal, banyak orang Indonesia yang pintar, kreatif, dan tidak kalah dari orang bule. Namun, karena pola pikir yang salah, sampai saat ini sangat sedikit atau hampir tidak ada orang Indonesia yang masuk top 10 orang terkaya dunia. Jika kita berpikir orang Indonesia tidak bisa mengalahkan penghasilan orang bule, itulah yang akan terjadi dalam hidup kita. Cara untuk membuat penghasilan kita lebih dari orang bule bukanlah dengan bekerja sepuluh kali lipat lebih keras, melainkan dengan membuang kebohongan- kebohongan yang ada dalam pikiran kita. Ikuti Kunci Kesuksesan Oleh Eric Kanadi di: Spotify: https://ift.tt/3daSLjB Dapatkan Buku Kunci Kesuksesan di https://ww https://ift.tt/2UfxL3z

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Buku Kunci Kesuksesan (Full Testimoni)

“Dari berbagai buku tentang kunci-kunci kesuksesan yang pernah saya baca, baru buku ini yang dikemas sangat ringan, to the point, dan mengena banget, selain juga membahas kebiasaan kita sehari-hari yang menyebabkan terhambat atau terhalangnya kesuksesan kita. Buku ini sangat inspiratif dan intinya dari saya, kalau mau sukses, kuncinya ada di buku ini. Keren!” —Tissa Biani, aktris, penyanyi “Inspiratif! Buku yang dapat memandu dalam perjalanan menuju kesuksesan Anda. Baca buku ini, perjuangkan mimpi Anda dan berkaryalah bagi negara kita tercinta. Indonesia, Pasti Bisa!” —Merry Riana, entrepreneur, influencer, educator, TV Host “I’m Possible” di Metro TV “Buku ini memiliki aura positif karena pembahasannya sangat lengkap, tidak hanya dari segi mental, tetapi juga emosi. Good job! Pastikan semua orang membaca buku ini.” —Tom Mc Ifle, founder & CEO Top Coach Indonesia “Setiap orang ingin sukses. Namun, tidak sedikit yang belum menemukan caranya. Buku

Salah Satu Kunci Kesuksesan Adalah Fokus Dengan Tujuan

  THE POWER OF FOCUS Reno memang kreatif dan serbabisa. Dia jago memainkan saksofon, piano, drum, dan gitar. Vokalnya juga memadai. Pantaslah bila setiap kali ada pentas di kampusnya, orang selalu menantikan kemunculannya. Reno bahkan punya toko alat musik dekat kampusnya, tak jauh dari stasiun radio tempat dia siaran rutin dari hari Senin sampai hari Sabtu. Belakangan, Reno semakin banyak menerima undangan naik panggung sebagai penyanyi. Jadwalnya sebagai penyiar radio pun terbengkalai. Dia sudah dua kali menerima surat peringatan dari manajernya. Demikian pula dengan toko alat musik yang baru dirintisnya. Awalnya masih rutin buka dari pukul 10.00-21.00, namun lamalama lebih sering tutup karena tidak ada yang menjaga. Sudah lima tahun berjalan Reno masih seperti itu. Kemampuan bermusiknya stagnan, toko musik tutup, dan dia tak lagi dipakai di stasiun radio karena kontraknya diputus. Berapa banyak orang bertalenta yang akhirnya tidak punya nama? Gagal mencapai visi dan tenggelam tanpa

#13. Albert Einstein Dikeluarkan Dari Sekolah Karena: Terlalu Bodoh atau Terlalu Pintar? Rahasia Ga

Menyebut nama Albert Einstein sama artinya mengeja nama orang paling cerdas sedunia. Tahukah Anda bahwa masa kecil si Einstein tidak seindah namanya saat ini? Einstein lebih sering membolos untuk pelajaran yang tidak disukainya. Dia hanya rajin saat pelajaran matematika dan sains. Selebihnya, dia suka musik dan berlayar. Ujungnya, pihak sekolah angkat tangan. Einstein dikeluarkan dari sekolah dan diminta mencari tempat belajar lain. Para guru tidak sanggup mendidiknya dan harus memberi tahu ibu Einstein bahwa anaknya terlalu bodoh dan terpaksa dikeluarkan. “Mengapa saya harus pindah sekolah?” tanya Einstein kepada ibunya. “Karena sekolah itu tidak mampu dan tidak cocok untuk mendidik anak cerdas sepertimu,” kata ibunya membangun gambar diri positif untuk si Einstein. Perkataan ibu Einstein sangatlah bijaksana dan menanamkan gambar diri yang sehat pada diri Einstein. Einstein tidak melihat dirinya sebagai orang bodoh, tetapi sebagai orang pintar bahkan sangat pintar hingga harus pin